Kamis, 15 Mei 2014

Satu Langkah Penentu Masa Depan

3 Mei 2014, bagi saya hari ini adalah satu langkah penentu masa depan. Kenapa saya bilang demikian, karena di hari itu, Bubur Bintaro resmi memiliki tempat untuk berjualan. Finally, Alhamdulillah, Allah memberikan jalan untuk memulai satu langkah yang Insya Allah akan menentukan masa depan aku dan keluargaku. Berbekal tekad yang kuat, aku mematangkan business plan, membuat persiapan pembukaan warung Bubur Bintaro, dan membuat sistim prosedur yang sederhana hanya dalam 3 minggu.

"Kamu terlalu ambisius kalau memulai bisnis dalam 3 minggu, sebenarnya waktu kita bahkan cuma sabtu minggu aja untuk ngurus ini semua. Gerobak aja belum jadi, trus kamu kan kerja, belanja keperluan warung kapan sempatnya?" Komentar suamiku kubiarkan masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri... Hehehe jangan marah ya Papa, karena aku sadar, memulai satu langkah penentu ini memerlukan komitmen yang kuat mengingat kita punya pekerjaan lain.

"Papa tenang aja, Pasti bisa. Aku biasa handle segala keribetan pameran di kantor, jadi hal seperti ini Insya Allah bisa, bahkan kalau mau disuruh stand by untuk nunggu booth pameran berdiri jam 12 malem pun aku bisa melek dan masih sanggup persiapinnya," kilahku. "Papa cuma perlu antar aku kemana aja aku mau untuk mempersiapkan segala keperluan warung." Antara percaya dan nggak percaya dia mengiyakan ideku dan siap mendampingiku kapanpun aku belanja. This kind of support is just everything I need to manage everything.

Singkat kata, selama 3 minggu, kami hanya punya waktu 6 hari weekend efektif  untuk mondar-mandir membeli list kebutuhan barang serta menyempatkan diri sepulang kerja mencari tahu tempat untuk membeli semua kebutuhan dengan harga miring, mengingat budget yang kami siapkan untuk warung ini relatif terbatas.

Tibalah H-1, tanggal 3 Mei 2014, fisik suamiku sedang tidak sehat karena terlalu banyak kegiatan terkait kerjaannya di kantor maupun dalam mendampingiku merealisasikan pembukaan warung ini. Ya Tuhan, aku harus bisa melakukannya sendiri, ujarku hari itu. Suamiku sempat membantu beberapa hal dan setelah itu aku membiarkannya beristirahat di rumah untuk memulihkan fisiknya.

Waktu sudah menjelang malam, aku harus menyewa mobil pick up untuk mengambil gerobak, mengambil kompor gas dan peralatan lainnya di Ciledug yang sudah pasti macet kalau hari Sabtu. Mengangkat lemari, dilanjutkan membawa semua peralatan yang kusiapkan dirumah ke lokasi warung, sambil  menunggu kedatangan karyawan untuk jaga warung. Beruntung aku menemukan sopir mobil pick up yang baik, yang tidak mengeluh ketika aku harus turun sejenak disela-sela perjalanan dan mengangkat barang-barang. Mengandalkan ingatan aku turun membeli barang-barang yang belum sempat dibeli karena kesibukan kerja seperti sterofoam, plastik, dan hal-hal pelengkap lainnya.

Sampailah di tempat dimana aku janji menemui karyawan baruku. Keribetan hari itu benar-benar terasa komplit karena karyawan baruku itu ternyata tidak kunjung datang sementara aku sudah menunggunya lebih dari 30 menit di pos satpam perumahan tempat tinggalku.

"Mas Jay, kamu dimana? Tadi aku minta kamu tunggu di post satpam Melia Garden Graha Raya, kok kamu nggak ada disini? Kita mau angkat barang ke warung sekarang,"  ujarku panik karena hari semakin malam.

"Ibu, saya ada di sini, di pos satpam." Karena tak kunjung menemukan dia ditempat itu, akhirnya aku minta bicara dengan satpam yang ditempat dia berada.

Ternyata oh ternyata, Jay nyasar ke perumahan Emerald bintaro which is lokasinya 30 menit dari perumahanku. Akhirnya dengan mengelus dada aku memaklumi dia yang baru datang dari Cibinong dan baru pertama kali ke Bintaro yang memang terdiri banyak cluster. Waktu semakin malam, dan untungnya Pak Satpam Emerald Residence bersedia mengantarkan Jay ke tempatku.Terbayang seharusnya jam 8 malam maksimal aku mempersiapkan kebutuhan masakan, sedangkan saat itu, jam 8 malam Jay baru datang dan kami sama-sama menuju warung Bubur Bintaro.

Dalam hatiku aku masih mencoba bertekad untuk memaksakan diri besok harus warung harus buka, padahal tidak ada supervisor atau siapapun yang akan memarahiku kalau aku menundanya, bahkan suamiku memintaku menundanya jika perlu. To me, it's all about commitment. Itulah beratnya mengambil satu langkah penentu, apalagi bagiku ini seperti penentu masa depan. If we're not committed enough to start up, we might just put off our jobs, then we'll miss out the opportunity in front of us. Rasanya banyak orang yang ingin memulai usaha, tapi karena takut mengambil langkah dan terlalu banyak berhitung dengan segala resiko akhirnya kehilangan peluang. Saya nggak ingin itu terjadi besok.

"Tanggal 4 Mei besok harus buka, no matter what it takes." Inilah yang terus bergema di pikiranku. Aku nggak peduli seminggu yang lalu, asisten Rumah tangga yang baru bekerja 5 hari di rumahku, berhenti karena merasa tidak sanggup bangun jam 3 pagi untuk memasak bubur ayam kampung. Rasanya aku tidak peduli dengan semua rintangan itu dan bertekad untuk terus mengatasi apapun rintangan yang datang.

Singkat kata, jam 9 malam kami tiba di warung dan dalam 1 jam kami mengisi warung dengan semua barang. Untunglah aku sudah menyiapkan folder yang berisi sistem sederhana yang bisa Jay ikuti untuk menjalankan warung. Dengan waktu yang sangat singkat aku tak sempat lagi menjelaskan SOP penanganan konsumen, list harga-harga produk, pencatatan sederhana inventory dan pendapatan. Aku memintanya mempelajarinya sendiri dan bergegas pulang untuk mempersiapkan masakan . Sampai di rumah, aku hanya punya waktu 2 jam maksimal untuk mempersiapkan 25 porsi bubur bintaro dan 25 porsi ketupat sayur, karena bagaimanapun juga aku harus tetap beristirahat malam supaya fisik tidak drop.

4 Mei 2014, pukul 7 pagi. Semua masakan siap, aku dan suamiku membawa masakan itu ke warung. Bismillah dan Alhamdulillah. Hanya itu yang kuucapkan, beginilah rasanya mengambil satu langkah penentu.  Plong rasanya sekaligus gugup karena berfikir akan seperti apa penjualan bubur hari ini. namun masih tetap bersyukur, Alhamdulillah aku sudah mengatasi ketakutanku untuk mengambil langkah itu dan Bismillah  dengan niat baik untuk memberikan makanan yang enak dan sehat untuk konsumen, kami resmi membuka warung Bubur Bintaro.


Semoga Allah memudahkan jalan kedepan, karena bagi kami ini adalah langkah penentu masa depan.

Singkat kata, hari itu kurang dari separo makanan yang terjual tapi kami sangat bersyukur, di hari pertama buka, orang mau mencoba rasa bubur yang baru ini. Rasanya sudah senang sekali pendapatan pertama kami hari itu hampir Rp. 200 ribu. Setidaknya hari ini kami tidak merugi. Yang berharga adalah, kami memantapkan mental sebagai wirausaha, belajar berani mengambil resiko dan menyiasati agar tidak merugi di awal usaha, belajar perencanaan dan manajemen yang lebih baik, belajar mempromosikan produk, dan masih banyak pelajaran lainnya yang berharga. Beberapa teman pesimis, bahwa dengan kesibukan kami sebagai pekerja kantoran kami bisa membuka warung bubur ini. Namun bagi kami, we never know if we never try it. LET'S TRY It, so we know it :)

Pembaca yang dimuliakan Allah, doakan kami ya :-) karena kami punya surprise untuk para penggemar bubur ayam kampung sebagai bentuk rasa terima kasih  karena telah memberikan ruang untuk mau mencoba bubur kami yang memiliki rasa yang beda ini. Untuk itu ada sesuatu yang ingin kami hadirkan untuk memanjakan kalian. Buat kami, loyal customers deserve the best. Tapi sabar ya, tunggu dalam 2 tahun, Insya Allah hal itu bisa terwujud. Why does it take so longgggg to make it come true? Karena sesuatu yang dipersiapkan dengan matang, Insya Allah hasilnya baik :) dan syukur-syukur nanti bisa melebihi ekspektasi para penggemar bubur. Amin. Terima kasih untuk siapapun yang membaca ini dan mohon doanya yah, karena doa yang sama akan membuat alam mendukung untuk membantu mewujudkan mimpi ini. Aku menyebutnya mimpi seorang penggemar bubur ......  Amin Ya Rabbal Alamin, kita hanya bisa merencanakan, semoga Allah meridhoi dan mengabulkan.

Kamis, 02 Januari 2014

KENEKATAN ITU PERLU


Jangan keburu berpikir negatif dengan ungkapan saya bahwa kenekatan itu perlu. Kenekatan untuk mengejar sesuatu yang positif itu yang saya sebut perlu. Ketika kita dihadapkan pada sebuah situasi menantang yang belum pernah kita alami, mungkin secara logika akan berpikir berulang kali untuk menerimanya. Bahkan mungkin juga cari aman dan menolak menghadapi tantangan tersebut. Disinilah kenekatan itu perlu dilakukan dengan dilandasi motivasi yang positif pula. Yaitu dengan kenekatan itu kita akan menuai jutaan pengalaman berharga ketika berhasil melalui tantangan tersebut. Cukup worth it bukan? Saya mengalami hal ini ketika di suatu sore sebuah sms masuk ke handphone saya.
 
“Mbak, saya boleh telpon sekarang? Ada yang penting nih,” kata Ardi, seorang teman yang bekerja di sebuah organisasi penggiat CSR di Indonesia. Namun meeting di kantor hingga menjelang malam menghalangi saya untuk menelponnya saat itu juga. Akhirnya setelah semua urusan kantor selesai baru saya bisa menghubunginya.

“Hallo mas, pa kabar? Ada apa nih kayak ada yang penting,” ucapku.

“Aduh mbak kamu kemana aja? Dari pagi aku coba kontak kamu susah. Aku pesen katering dafirra kitchen, 220 pax untuk besok ya. Ini untuk krew yang persiapin acara Award,” suara panik Ardi terdengar di telepon.

Walaupun agak shock seperti mendapatkan durian runtuh, namun kucatat penjelasannya. “Catat ya mbak,” lanjutnya. “Besok tolong antar 110 pax jam 12, di tempat acara. Trus 110 pax lagi jam 5an sore. Gimana mbak sanggup nggak?” ucap Ardi dengan cemas karena dia tahu ini order pertamaku.

Sejenak kepalaku berhitung. Betul-betul nekat kalau aku menerima requestnya. Kurasa jarang orang yang mau menerima request dengan waktu yang sangat sangat mepet, dengan harga yang sangat miring. Tapi ini kesempatan pertamaku mendapat katering untuk porsi besar, walaupun dengan keuntungan yang minim setelah dikurangi biaya produksi dan transportasi. Akhirnya kuterima tantangan itu.

“Ok Mas, besok ku kirim ke lokasi.” Aku senang mengucapkan itu sekaligus ragu. Semua perasaan berkecamuk di kepalaku. Waktu menunjukkan pukul 7.30 malam dan Aku memerlukan waktu 1,5 jam untuk pulang. Bagaimana mungkin bisa belanja semua kebutuhan untuk 220 porsi dalam waktu 1 jam mengingat tempat belanja terdekat akan tutup jam 10 malam? Kemudian siapa yang bisa membantuku memasak sebanyak itu?


Beruntung suami cukup mengerti keputusanku mengapa kuambil order tersebut dengan nekat dan mendukungku. Dia melarikan motor secepat kilat menuju tempat pembelian kardus makanan. Packaging nasi box pastinya harus kami bereskan malam ini jika tidak besok kami akan kesulitan. 
Tumpukan box nasi siap diisi
Kemudian kami mengejar waktu menuju pasar terdekat yang sudah mulai sepi untuk belanja sebagian kebutuhan. Toko yang khusus menjual ayam juga 10 menit lagi tutup dan begitu juga toko untuk membeli bahan memasak lainnya. Terbayang kami berpacu dengan waktu membagi tugas untuk membeli apa yang kami butuhkan. Sampai dirumah, untunglah ada mama mertua yang selalu setia mendukungku, 2 asisten rumah tangga dan suami membantuku mempersiapkan 220 pax masakan dalam beberapa jenis : nasi putih, ayam lengkuas, capcay sayur, bakwan, ayam rendang, tumis sayur daging cincang, tempe mendoan, goreng, krupuk. Sekitar jam 3 pagi semua yang membantuku beristirahat. 

ayam lengkuas ala dafirra kitchen
Namun aku tak bisa memejamkan mata karena begitu banyak detail yang harus dikerjakan. Beberapa jam lagi pagi menjelang dan masih banyak hal dalam daftar yang belum dilakukan. Ditambah lagi beberapa bahan untuk memasak juga belum kudapatkan semalam jadi terpaksa harus ke pasar segar bintaro pagi-pagi sekali. Bisa dibayangkan kehebohan memasak yang kami lakukan di pagi hari diselingi tingkah 2 bocah kecil yang kadang-kadang memperlambat kerja kami. 
 
Daniesh dan zhafirra, dua bocah kecil yang selalu ingin membantu mamanya memasak
Beberapa jam kemudian, Alhamdulillah akhirnya order pertama selesai dan saatnya memasukkan makanan ke dalam kardus. 

“Aduh, nasinya kurang.” Lebih baik beli diluar, soalnya kalau memasak lagi takut waktunya nggak cukup,” kata mama.

Tanpa berpikir panjang, aku dibantu driver yang kami sewa mencari warung atau restoran dimana kami bisa membeli nasi putih untuk 30 porsi. Syukurlah, akhirnya kesulitan itu dapat teratasi. Beberapa saat kemudian semua order selesai dan kami antarkan tepat waktu ke lokasi. 

Semua ini berakhir dengan begitu banyak pengalaman berharga yang kupetik. Pengalaman mengatur waktu, manajemen tim, bagaimana menentukan harga per pax nasi box, menyusun strategi untuk menyelesaikan tugas, mendelegasikan tugas kepada orang yang tepat, bekerja dengan kecepatan dan banyak hal lainnya. Hingga akhirnya dari pelajaran itu kateringku dafirra kitchen mulus mengerjakan order berikutnya, yaitu Nasi kuning lengkap dengan ayam goreng, telur iris, mentimum, teri tempe pedas, sambal goreng kentang ati ampela, mi goreng ayam bakso, plus krupuk udang... mmmm mantap. Sisi baiknya adalah membuat 50 paket nasi kuning jadi terasa sangat ringan karena sebelumnya telah ditempa sebuah pengalaman yang jauh lebih sulit. Semua pelajaran yang saya dapat saya terapkan dan memperoleh hasil yang sangat memuaskan dalam semua hal. Silakan mencoba nasi kuning dafirra kitchen


Saya rasa kenekatan itu memang perlu untuk hal-hal yang positif. Jika tidak nekat, mungkin saat ini kita masih akan mendapati keadaan yang sama seperti sebelumnya tanpa nilai-nilai yang dapat membuat kita lebih berkembang. Namun jangan lupa melakukan kenekatan yang positif juga perlu perhitungan yang cermat. Tak perlu berkecil hati dengan apa yang kita lakukan, keep working hard and smart, make the sky’s is the limit, dan kita akan menuai hasilnya.


Jumat, 11 Oktober 2013

Zhafirra Rabbani Yurianto, inspirator bubur ayam kampung

Zhafirra Rabbani Yurianto, usia 1,5 tahun, si inspirator bubur ayam kampung
Si kecil cantik, lucu, menggemaskan inilah inspirator saya untuk menciptakan bubur bintaro - bubur ayam kampung yang saya jual sekarang.

Zhafirra umur 1 tahun
Waktu itu usianya masih 1 tahun, yang kata orang masih rentan sakit. Memang benar rentan, karena dia beberapa kali bolak-balik ke Siloam Karawaci untuk rawat inap. Terutama waktu itu asisten rumah tangga yang ada di rumah "tidak menjaganya dengan baik", sehingga firra beberapa kali dirawat untuk  penyakit yang terkait makanan seperti : Diare, tipus, virus... Sejak itu saya sangat mengontrol makanan firra, dan bahkan rasanya tak lagi mempercayai asisten rumah tangga untuk membuatkan makanan firra. Sehingga saya ramu sendiri makanan sehat untuknya. Salah satunya bubur ayam kampung. Khusus untuk firra waktu itu, saya blender ayam kampung yang sudah dimasak, mencampurnya dengan bubur nasi yang berisi sayuran seperti wortel, brokoli, dll. Setelah dia cukup besar untuk mencerna atau sekitar umur 1,4bl, saya merebus ayam kampungnya bersama beras, sehingga lebih gurih, dan menambahkan beberapa bahan-bahan sehat lainnya.

Dia termasuk pemilih makanan, jadi senang sekali ketika dia makan bubur itu dengan lahap. Jika dia bisa menghabiskan setengah mangkok orang dewasa, pasti karena makanan itu enak :).  Saya rutin memberikan bubur ayam kampung untuknya setiap pagi, dan sepertinya dia tidak pernah bosan melahapnya.

Sejak sering makan bubur ayam kampung, Alhamdulillah, kondisi badan firra sekarang lebih sehat, lebih kuat, tidak mudah sakit.  Ketika terkena flu firra dia juga lebih cepat sembuh dibandingkan dulu. Kita tahu kan kaldu ayam itu baik untuk tubuh terutama di saat flu dan batuk. Kalau kaldu itu ayam kampung, bukan ayam broiler, saya pikir pasti jauh lebih murni dan bagus untuk tubuh kita.




Saya amati, firra ternyata doyan sekali bubur ini. Kemudian saya kembangkan resep lain yang saya pikir akan disukai seluruh keluarga, bukan cuma firra, tapi juga kakek, nenek, papa dan kakaknya.

Ternyata benar, semua orang menyukai resep ini termasuk tetangga, teman-teman di kantor. Sehingga aku memutuskan untuk mulai menjualnya dari mulut ke mulut. Seorang teman yang  mengatakan dia alergi MSG, dia tetap bisa mengkonsumsi bubur bintaro. Bahkan sudah membeli untuk yang ketiga kalinya. Sehingga saya juga menjaga bubur ini tetap tanpa vetsin. Saya ingin bubur bintaro menjadi makanan sehat untuk keluarga saya dan mudah-mudahan untuk keluarga lain juga.


Selasa, 17 September 2013

Menciptakan sesuatu yang baru, namun tetap disukai

Terkadang kita melihat sesuatu yang baru, unik, dan berpikir bagaimana orang bisa terpikir untuk menciptakan sesuatu yang baru? Dengan membuka mata, menajamkan hati, pikiran, telinga, dan terus bereksperimen, Insya Allah sesuatu baru itu akan kita temukan. Selain itu peka untuk merasakan apa yang diharapkan dan dibutuhkan pelanggan, menurut saya itu salah satu kunci produk kita tetap disukai pelanggan.

Sama halnya ketika saya mencoba meramu-ramu bumbu untuk bubur bintaro ini. Beras yang dipakai menggunakan beras pilihan yang berkualitas baik, bumbu yang kupakai pun relatif menguras kocek karena harganya yang buatku relatif mahal. Beberapa kali mencoba dan memantapkan rasanya, ternyata tidak sia-sia. Dengan formula itu, akhirnya terciptalah bubur dengan rasa yang baru, unik dan aromanya yang khas (rasa ini diungkapkan para pelanggan setia yang menyukai sesuatu yang berbeda tentunya). Bubur ini yang kunamakan bubur bintaro.

Warna bubur memang terlihat agak berbeda, tidak bright white seperti bubur ayam pada umumnya, namun, justru warna inilah yang menunjukkan bumbu dan ayam kampung telah bercampur dengan sempurna di dalamnya. Dengan warna yang berbeda ini, justru inilah ciri khas dari bubur bintaro. Jika warnanya putih seperti bubur ayam lainnya, rasa tidak akan seenak sekarang.

Untuk semakin memanjakan lidah pelanggan, sepertinya perlu saya tambahkan ayam suwir seperti layaknya bubur ayam lainnya. Walaupun sebenarnya ayam kampung sudah melumer di dalam bubur itu. Namun patut dicoba untuk memberikan apa yang diharapkan customer tentunya :)

Senin, 16 September 2013

10 ALASAN KALDU AYAM BAIK UNTUK TUBUH

Benefits of Drinking Bone Broth1. Immunity Boosting Fat

The yellow fat from pastured chickens holds immune boosting powers that are only the tip of the iceberg in the power of a properly prepared chicken stock to keep you from getting the next cold or other bug that flies through your house.

2. Warm Liquid is Soothing
It’s okay to mention the obvious. There are plenty of other immune-boosting strategies, like apple cider vinegar water, using lots of raw garlic, and taking fermented cod liver oil, but the soothing feel of a warm liquid on a cold day can’t be beat. (You’ll still want FCLO from Green Pasture for the Vitamins A and D and omega 3s, but you might not want to sip it as you sit at the computer!)
3. Super Mineral Boost
Bone broth contains minerals from the bones that are not only abundant but easy to assimilate into our bodies (unlike the whole mess with whole grains and phytic acid and such – see the soaking grains series for more info on that). Minerals that will help you stay in optimal health include:
  • calcium
  • magnesium
  • phosphorus
  • other trace minerals
  • (source)
4. Better Carrier for Garlic and Cayenne than Tea
Fresh garlic, ginger, and cayenne pepper are great immunity boosting foods to eat as well, and while ginger makes a decent tea, it’s just weird to sip tea with garlic and cayenne. They taste awesome in broth though…

5. Gelatin for Joint Health
One of the incredible benefits of real bone broth made with the vinegar soak, all the cartilage from the animal and the actual bones is that your finished stock should have a good amount of gelatin. Gelatin is the cooked form of collagen, which makes up about half the protein in our bodies, so you’re truly “body building” when you consume it.
Gelatin provide glycine, an amino acid that promotes healthy cartilage and ultimately aids in avoiding joint pain. Could a cup a day keep the acetaminophen away?

6. Improves Bone Density
The calcium that leaches out of the bones into the stock is ready to be absorbed into your body, the perfect weapon against osteoporosis or weak bones in any way. (source)

7. Aids Digestion
Yet another benefit of gelatin, bone broth helps your system digest more efficiently, especially milk, meat, beans, and grains. That’s likely why it’s used in GAPS and other gut healing diets. Who doesn’t need a little help digesting everything in our day and age?
It’s also why I included broth as the “B” in my redone real food BRATY diet for feeding victims of tummy bugs.

8. Battles Stress? Improves Sleep?
Our bodies can create glycine on their own, which is why it’s not an “essential” fatty acid that we must get from eating. However, we don’t always produce in the right balance, especially if we don’t eat in the right balance.

When we eat only animal meat, the amino acids delivered mimic those that our bodies create under stress, “when cortisol excess causes our muscles to be broken down to provide energy and material for repair.” (source) Consuming gelatin counteracts all that, can promote sleep, and improves memory and learning behavior. The same function may even resist cancer and tumor growth.
This fun fact is a new one for me, but I can’t wait to try it the next time someone I know has insomnia. Warm milk, chamomile tea – move over, broth is coming through!

9. Frugal in More Ways than One
Bone broth is an incredibly frugal food, and every time I make a pot, I know I’m saving in the double digits compared to purchasing commercial stock or broth, plus the nutrition of the homemade is leaps and bounds ahead of anything in the store (with perhaps the exception of Wise Choice Market’s chicken bone broth which is actually made the same way I would at home).

Besides that, yet another benefit of gelatin is that it acts as a “protein sparer,” meaning that any protein you eat in a meal with bone broth is used more efficiently in the body. You can include less meat in your soup and thus less in your budget – I don’t know about you, but meat and other protein products are by far the most expensive line item on a real food budget. It’s nice to get a break sometimes.

10. Delivery System for Nourishing Salt
Other than the salted caramel latte I’ve seen advertised recently, which I’m sure is fraught with its own sugary issues, salting your coffee or tea would just be a little weird. When you drink bone broth, you can use Real Salt and replace electrolytes and over 60 trace minerals that your body needs.
Add all that to fact that you can still look cool like all the coffee drinkers with your mug, and you must ask yourself: Why not start the habit today?

source : http://www.kitchenstewardship.com/2013/02/21/10-reasons-i-drink-bone-broth/

Senin, 09 September 2013

Belajar jadi leader dari memasak - Part 1

Isi Blog ini adalah sharing seorang life enthusiast, that's what I call my self, dari pengalaman pribadi maupun berdasarkan pengamatan di sekeliling kita.

Belajar jadi seorang leader ternyata tidak perlu mengandalkan training di hotel berbintang. Hanya berawal dari sebuah kitchen yang mungkin berukuran 15 meter, saya belajar tentang bagaimana memimpin sesuatu. Memimpin siapa? Memimpin diri saya sendiri hingga akhirnya memutuskan untuk memulai dafirra-kitchen, bisnis masak-memasak, sebuah hobi baru yang kujalani setahun belakangan ini.

Cerita selengkapnya kusambung nanti ya :-)